Text

flash

Rabu, 26 Oktober 2011

Procedure and Rules...

Disekolah anak berlaku procedures and rules. Guru membuat prosedur untuk ke toilet dengan megancungkan dua jari. Artiny :"I wan to pee". Tapi kalau sudah mendesak, anak boleh melambaikan tiga jriny. Itu artiny :"sudah ga tahan, Miss." Guru mengangguk, si anak boleh keluar kelas. Cara ini meminimalkan keributan d kelas. Kalau anak2 ingin pindah kelas (sekolah menggunakan cara moving class), ada prosedurny. Kalo masi lupa, d ulangi lage. Ini yg namanya prosedur. Guru tidak boleh memebrikan hukuman kpd siswa kalau dia melanggar procedur.
Procedur bisa d terapkan d rumah. Misalnya, ada prosedur sebelum tidur, yaitu ganti baju, sikat gigi, cuci kaki, berdoa. Bagaimana dgn prosedur makan? Beri anak giliran menyiapkan meja, mengatur piring dan perlengkapan lain. Setelah masing2 duduk, ayah berdoa, barulah makan. Setelah makan, anak2 menaruh piring d tempat cuci, ada yg mencuci, ada yg membereskan meja, dll.

Mungkin awalnya agk sulit yahh. Jika prosedur inisudah menjadi kebiasaan yg d terapkan d rumah, ortu bisa lebih lega nih. Saat anak lupa, ortu perlu berkata, "prosedur...," maka anak sudah tahu apa yg harus d lakukan :D

Berbeda dgn rules. Rules adalah peraturan. Kalo peraturan d langgar, itu ada sanksiny. Anak2 kecil umumnya tidak perlu d beri peraturan. Karna jika mereka sudah mengikuti prosedur dgn baik, tidak ada lg yg bersifat peraturan. Bagi remaja, ortu perlu memberi peraturan jam malem, misalnya aturan maen gem d batasi 1-2 jem, dst. Kalo d langgar, beritahukan sanksiny kpd ortu. Tanpa omelan, jika remaja melanggar peraturan, terapkanlah sanksi untuk mereka

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons